Sabtu, 20 November 2010

Perkembangan SMP Negeri 9 Yogyakarta Periode 1981-2000

Pada tahun 1980 SMP Negeri 9 Yogyakarta telah memiliki lapangan Basket meski ukuran dan kualitasnya belum memenuhi standar. Tetapi hal ini sekurang-kurangnya telah dapat menyalurkan minat para siswa terhadap olah raga Basket yang waktu itu terlihat semakin tinggi. Demikian juga di kalangan guru, kegiatan Seni Karawitan dan olah raga Bulu tangkis semakin bergairah.


Mukiman B.Sc sendiri pada tahun 1984 dipindah tugaskan menjadi Kepala SMP Negeri 4 Yogyakarta dan Kepala SMP Negeri 9 digantikan oleh Ahmad Usman yang semula sebagai Kepala SMP Negeri Condongcatur.
Pada tahun 1989 masa kepemimpinan Ahmad Usman berakhir karena yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Tugas sebagai Kepala Sekolah kemudian digantikan oleh Drs. T. Sunarto yang sebelumnya menjabat Kepala SMP Negeri Kamijoro.

Pada era kepemimpinan Drs. T. Sunarto dan Ketua BP3 Drs. H. Mukriyanto, dimulailah pembangunan gedung ruang kelas berlantai 2 di sisi timur dengan dana sistem Imbal Swadaya. BP3 membangun lantai dasar dan pemerintah melalui proyek PPM membangun ruang kelas di atasnya. Sejalan dengan program pemerintah untuk memperluas kesempatan memperoleh pendidikan di tingkat SMP, maka SMP Negeri 9 Yogyakarta pada tahun 1992 menambah jumlah rombongan belajar manjadi 5 kelas pararel sehingga pada tahun pelajaran 1994/1995 jumlah kelas menjadi 15 (lima belas).
Pada tahun 1994 Drs. T. Sunarto memasuki masa pensiun dan jabatan Kepala SMP Negeri 9 Yogyakarta digantikan oleh Drs. Sumaryono yang semula menjabat Kepala SMP Negeri 2 Panggang.
Pada era kepemimpinan Drs. Sumaryono dan Ketua BP3 Drs. H. Mukriyanto, pembangunan gedung berlantai 2 di sisi Barat dengan sistem Imbal Dana terus dilanjutkan. Bahkan pada tahun 1998 SMP Negeri 9 Yogyakarta mendapat paket pembangunan ruang AVA dan ruang keterampilan.
Sementara itu prestasi akademik SMP Negeri 9 Yogyakarta juga terus meningkat sampai peringkat empat tingkat Kota Yogyakarta. Pada tahun pelajaran 1998/1999 atas desakan orangtua murid SMP Negeri 9 Yogyakarta mengusulkan penambahan jumlah rombongan belajar menjadi 6 (enam) kelas pararel, sehingga pada tahun ajaran 2000/2001 jumlah kelas menjadi 18 rombongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar