Sabtu, 20 November 2010

Perkembangan SMP Negeri 9 Yogyakarta periode tahun 1960 -1980

Pada saat secara resmi melepaskan diri dari induknya SMP Negeri 4 Yogyakarta tanggal 1 Agustus 1960, SMP Negeri 9 Yogyakarta telah memiliki 10 kelas (10 rombongan belajar) dengan formasi 4,3,3, dengan 16 orang guru tetap dan 3 orang pegawai Tata Usaha. Tenaga-tenaga tersebut semuanya berasal dari SMP Negeri 4 Yogyakarta. Namun POMG SMP Negeri 9 Yogyakarta baru terbentuk pada tahun 1962, dengan Ketua pertama dipercayakan kepada R.S.S. Dewosusanto.


Sampai tahun 1970, SMP Negeri 9 Yogyakarta belum memiliki ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU, sehingga terpaksa menggunakan emperan kelas untuk ruang kantor. Kamil Pranowo selaku Kepala Sekolah selama periode 1960-1970, belum sempat membangun kantor Kepala Sekolah, guru dan TU, sampai beliau dialihtugaskan ke Kabin PMUP DIY sebagai Kapala Seksi Ujian/Materiil/Dokumentasi. Kemudian R. Bambang Suharto, Kepala Sekolah SMP Negeri Imogiri, ditunjuk sebagai pengganti Kamil Pranowo menjadi Kepala SMP Negeri 9 Yogyakarta.
Perjuangan terus berlanjut dan sekolah terus berkembang di segala aspek. Namun pada tahun 1974, Kepala Sekolah R. Bambang Suharto, B.A, dipindahkan tugasnya menjadi Kepala SMP Negeri 7 Tegalrejo Yogyakarta (filial SMP Negeri 3 Yogyakarta). Sebagai penggantinya, diangkat J.B. Sukarsono, Kepala SMP Negeri Gondowulung, menjadi Kepala SMP Negeri 9 Yogyakarta.
Melihat animo masyarakat yang tinggi untuk memasuki SMP, maka pada tahun 1977 Pemerintah membuka sekolah baru yaitu SMP Negeri 10 Yogyakarta di Nitikan Umbulharjo yang manginduk di SMP Negeri 9 Yogyakarta. Pada tahun 1978, J.B. Sukarsono, Kepala SMP Negeri 9 Yogyakarta, dipindah tugas menjadi Kepala SMP Negeri 10 Yogyakarta dan Mukiman, B.Sc (Kepala SMP Negeri Imogiri), diserahi tugas menjadi Kepala SMP Negeri 9 Yogyakarta.
Pada era kepemimpinan Mukiman, B.S.c dan Ketua BP3 SMP Negeri 9 Yogyakarta R. Suwarno (waktu itu juga menjabat Lurah Desa Banguntapan) yang menggantikan dr. H. Moh Ali Wafa, dimulailah pembangunan gedung berlantai 2 yaitu ruang untuk Aula dan ruang bawah untuk ruang Guru, ruang TU, dan ruang Kepala Sekolah.
Satu hal yang patut dicatat pula bahwa pada era Kepala Sekolah Mukiman, B.Sc., terjadi peningkatan pula prestasi dalam bidang seni dan olahraga. Ketika itu sekolah membeli seperangkat alat musik gamelan yang digunakan sebagai sarana berlatih karawitan bagi siswa dan guru. Berkali-kali siswa SMP Negeri 9 Yogyakarta mengikuti lomba karawitan tingkat DIY dan menjadi juara. Demikian juga dalam bidang olah raga, khususnya Bola Volly dan Sepak Bola, dan tim SMP Negeri 9 Yogyakarta termasuk tim yang selalu diperhitungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar